Archive for Maret 2012

Kamis, Maret 08, 2012

“Tidaklah orang Muslim ditimpa cubaan berupa penyakit atau lainnya, melainkan Allah menggugurkan keburukannya, sebagaimana pohon yang menggugurkan daunnya.” (HR. Bukhari-Muslim)
Terubat hati dan jasad yang sedang meronta pilu kesakitan ini dipujuk hadis ini. Digagah juga untuk terus bangun menyempurnakan misi perjuangan hidup yang berliku-liku. Perjuangan mesti diteruskan!
Untuk kesekian kalinya ana diuji lagi dengan ujian dari Nya. Puas sudah berjumpa doktor, namu tiap kali diajukan soalan yang sama, jawapannya masih terus membuat ana tersenyum sinis. Membuatkan ana berfikir sejenak, apakah para doktor hanya tahu menghafal ubat tanpa punya rasa ingin tahu akan sebab dan punca terjadinya penyakit itu. Pesanan untuk para bakal doktor sekalian, elakkan daripada bertanya pesakit anda apakah masalah yang dihadapi mereka kerana soalan itu sepatutnya mereka tujukan kepada kalian! dan kini mungkin ana pengumpul ubat paling berjaya di institut ini..
Semua orang pernah sakit. Rasulullah S.A.W sendiri pernah mengalami sakit. Namun begitu Nabi tetap sabar dan tabah. Beliau mengatakan kepada Ibnu Mas’ud, bahawa penyakit yang datang ke dalam tubuh seorang Muslim itu dapat menggugurkan dosa sebagaimana pohon yang menggugurkan daunnya.
Dalam waktu lain, Rasulullah menjenguk Salman al-Farisi yang sedang berbaring sakit.Rasulullah bersabda. “Sesungguhnya ada tiga pahala yang menjadi kepunyaanmu dikala sakit. Engkau sedang mendapat peringatan dari Allah Subhanahu Wa Taala, doamu dikabulkan-Nya, dan penyakit yang menimpamu akan menghapuskan dosa-dosamu.”
Rasulullah pun melarang untuk mencela penyakit. Ketika Ummu Saib sakit dan mencela penyakit yang menimpanya, Nabi bersabda.
“Janganlah kamu mencela demam. Kerana sesungguhnya demam itu menghakis kesalahan anak cucu Adam sebagaimana bara api mengikis keburukan besi.” (HR. Muslim)
Hikmah Sakit
Dalam sebuah buku yang berjudul Yasalunaka fi al-Dinwa al-Hayat dan dikutip dalam Tabloid Syiar, Dr. Ahmad al-Syurbasi menulis ada lima hikmah dari sakit yang dialami manusia.
Pertama, sakit merupakan kesempatan untuk beristirahat. Kecenderungan manusia saat sihat adalah memperlakukan tubuhnya laksana robot. Ia terus bekerja demi mengejar kenikmatan dan kesenangan materi tanpa henti dan tanpa memperhatikan kesehatan diri sendiri. Ia tidak menyedari bahwa otot-otot yang ada dalam tubuhnya memiliki keterbatasan.
Maka ketika seseorang sakit, ia memperoleh kesempatan untuk beristirahat, sambil melakukan introspeksi dan berpikir untuk memperbaiki pola hidupnya setelah ia sembuh nanti.
Kedua, sakit merupakan pendidikan. Ketika seseorang sakit parah, ia akan memahami betapa mahalnya nilai kesihatan. Ia pun rela mengeluarkan segala yang ia miliki demi kesembuhan penyakitnya.
Ketika seseorang sakit, ia akan merasakan betapa nikmatnya selalu ditemani, dilayani, disediakan makanan, dan yang paling nikmat dihibur. Maka, setelah sembuh nanti, ia akan tahu apa yang harus ia lakukan ketika orang lain yang sakit.
Ketiga, sakit merupakan teguran atas kesombongan manusia. Ketika sihat, manusia terkadang bertingkah seolah-olah dialah yang paling gagah, paling berkuasa dan paling berpengaruh. Tapi ketika sakit menderanya, segagah apapun menusia, sebesar apapun manusia dan sebesar apapun pengaruhnya, ia tidak dapat beranjak dari tempat tidurnya. Ketika itu, ia tidak lebih dari seonggok tulang dan darah yang dibungkus kulit.
Keempat, sakit merupakan kesempatan untuk bertaubat dan menghapus dosa. Hal ini bukan hanya dilakukan oleh yang soleh, orang sejahat apapun ketika sakit parah tak bisa berbuat apa-apa. Tangannya tidak ringan lagi. Mulutnya tak mampu mencacimaki lagi. Yang ada hanyalah penyesalan dan penyeselan.
Di samping itu, sakit yang diderita manusia merupakan kesempatan untuk memohon ampun atas dosa-dosanya. Dalam hadits diterangkan. “Tidaklah seorang muslim tertimpa keletihan, sakit, kebingungan, kesedihan dan keruwetan hidup, atau bahkan tertusuk duri, kecuali Allah menghapus dosa-dosanya. (HR. Muttafaq Alaih).
Kelima, sakit merupakan kesempatan untuk memperbaiki hubungan keluarga dan sosial. Ketika seseorang sakit, kerabat dekat akan semakin dekat, kerabat jauh akan menjadi dekat dan yang kenal akan semakin akrab. Ketika seorang anak sakit, orang tua akan semakin sayang dan perhatian terhadap anaknya. Sebaliknya, ketika orang tua sakit, sang anak akan semakin sayang dan hormat kepada orang tuanya.
Maha Suci Allah yang maha mengetahui. Sesungguhnya setiap yang terjadi itu punya sebab dan hikmah yang tersendiri. Allah sedang mendidik hambaNya dengan melimpahkan ‘sakit’. Mendidik hambaNya supaya tidak lalai dalam mentaati Nya. Ampunkan kami Ya Allah kerana kufur nikmat yang Engkau berikan…


- Sumber -

Sakit Itu Nikmat

Posted by Reza Arrizal F

Oleh: Alwi Alatas
Hidayatullah.com--Hadia Ragheb Dajani-Shakeel dalam disertasinya, Al-Qadi al-Fadil: His Life and Political Career, menyebutkan bahwa proses eliminasi kerajaan Fatimyah dan peralihannya menjadi sebuah kesultanan Sunni dilakukan dalam tiga tahap:
Pertama, membersihkan administrasi pemerintahan serta kekuatan militer Mesir dari para pendukung Ismailiyah.
Kedua, mempersiapkan masyarakat melalui propaganda dan pendidikan yang mengkritisi keyakinan dan kebijakan Fatimiyah.
Ketiga, membangun dan mengokohkan administrasi serta militer yang mendukung kepemimpinan Shalahuddin.
Semua itu tidak mungkin dijalankan Shalahuddin tanpa adanya bantuan orang dalam di pemerintahan Mesir, dalam hal ini al-Qadhi al-Fadhil. Karena itu tidak salah jika seorang penulis, Muhammad al-Abdah, menyebutnya sebagai “among those who revived the Sunnah.”
Sejak masa itu, al-Qadhi al-Fadhil menjadi orang kepercayaan Shalahuddin al-Ayyubi.
Nasihatnya selalu didengar oleh sang Sultan, baik dalam masalah administrasi pemerintahan, ekonomi, maupun militer. Ia juga menjadi penasihat yang baik bagi Shalahuddin dan mengingatkannya terhadap hal-hal yang dituntun dalam agama. Ketika Shalahuddin sibuk berperang dan berusaha mengambil alih wilayah Mosul, sebuah kota Muslim di Irak yang belum mau tunduk pada kekuasaannya, ia tiba-tiba jatuh sakit.
Al-Qadhi al-Fadhil kemudian menasihatinya agar fokus dalam memerangi pasukan Salib. “Anda sebaiknya tidak lagi memerangi sesama Muslim setelah Allah memberikan kesembuhan,” katanya kepada Shalahuddin. “Anda sekarang mesti mengarahkan seluruh perhatian untuk memerangi pasukan salib.” Shalahuddin menerima nasihatnya itu.

Kedudukannya pada kesultanan yang dipimpin oleh Shalahuddin digambarkan dengan sangat baik oleh seorang penulis:

Al-Qadhi al-Fadhil, semoga Allah merahmatinya, merupakan (seorang petinggi) kesultanan Shalahuddin (al-dawla al-Shalahiyya). Ia merupakan sekretarisnya, wazirnya, tuannya, penasihatnya, serta penyuplai tentaranya. Ia menanggung seluruh bebannya, memerintah seluruh wilayahnya ... ketika sang Sultan sedang pergi (dari Mesir atau dari Suriah), ia memerintah sebagai wakilnya, atau membantu deputinya, baik deputinya itu merupakan salah satu adik atau anak Sultan.

Ia menerima kepercayaan itu hingga Shalahuddin meninggal dunia pada tahun 1193. Setelah itu, ia menarik diri dari dunia politik hingga ia meninggal dunia sekitar enam tahun kemudian. Kelihatannya, ia tidak merasa cocok dengan situasi politik selepas wafatnya Shalahuddin al-Ayyubi.

Di samping peranan politik, al-Qadhi al-Fadhil mempunyai banyak peranan penting lainnya. Ia mencatat berbagai peristiwa yang terjadi pada masa ia menjabat di pemerintahan dan catatannya itu berjumlah banyak dan menjadi rujukan bagi para sejarawan yang hidup setelahnya. Ia juga dikatakan mendirikan sebuah perguruan tinggi, Darb al-Mulukhiyah, di Kairo, dan tampaknya Abul Qasim al-Shatibi, seorang qari terkenal, menjadi salah satu pengajar utama di lembaga pendidikannya itu. Selain itu ia juga menerjuni bidang bisnis dan memiliki perniagaan di Hindia dan Maroko. Wallahu a’lam bis showab.

Semoga Allah merahmati al-Qadhi al-Fadhil dan orang-orang yang seperti beliau.*/Kuala Lumpur, 25 Dzulqaidah 1432/ 23 Oktober 2011.

- Sumber -
Oleh: Alwi Alatas

Hidayatullah.com—Banyak orang yang memiliki peranan besar dalam sejarah, tetapi kisah mereka cenderung terlupakan. Di antara orang-orang semacam ini adalah seorang negarawan bernama Abdul Rahim al-Basyani (1131-1199/1200), atau yang lebih dikenal dengan sebutan al-Qadhi al-Fadhil. 

Saat membahas tentang Shalahuddin dan keberhasilannya dalam Perang Salib, banyak yang lupa bahwa sebenarnya ada banyak orang di sekitar Shalahuddin yang memiliki peranan sangat besar dalam perjalanan karirnya serta pencapaian keberhasilannya. Di antara orang-orang itu, al-Qadhi al-Fadhil termasuk yang berada di posisi teratas.
Al-Qadhi al-Fadhil dilahirkan di kota Ascalon (Asqalan) di tengah pergolakan konflik dan Perang Salib di wilayah itu. Ia pindah ke Kairo beberapa waktu sebelum Ascalon jatuh ke tangan pasukan salib pada pertengahan tahun 1153. 

Tubuh al-Qadhi al-Fadhil memiliki cacat, yaitu tulang punggungnya bongkok (humpback), sehingga ia terpaksa menutupinya dengan sejenis kain penutup yang terjulur dari kepala hingga melewati punggungnya (kain taylasan). Kekurangannya ini kadang menjadi sumber celaan orang lain serta menjadikannya seorang yang sangat sensitif. Ia juga digambarkan oleh orang-orang yang hidup pada masanya sebagai seorang yang berwajah buruk. 

Seorang penyair dari Maroko pernah menulis kepada temannya seperti ini: ”Saya berada di pemandian umum al-Fayyum dan tiba-tiba saya melihat ... seseorang yang sangat aneh muncul (dan ia) tidak memiliki kepala ataupun leher. Wajahnya tenggelam ke dalam dadanya dan jenggotnya berada di perutnya. Dia tampak seperti seseorang yang kita kenal.” Yang ia maksud dengan kalimat terakhir adalah al-Qadhi al-Fadhil.

Pernah suatu kali al-Qadhi al-Fadhil diutus ke Mosul. Ketika buah-buahan dihidangkan, beberapa penguasa menyindirnya dengan mengatakan, ”Buah mentimunmu bengkok.” Al-Qadi al-Fadhil segera menjawabnya dengan mengatakan, ”Kubis kami lebih baik dari buah mentimunmu.” 

Terlepas dari itu semua semua ia tidak pernah berputus asa dalam menjalani hidupnya dan tidak mundur dalam meraih kecemerlangan. Ia bahkan mencapai sebuah keberhasilan yang tidak mampu diraih oleh kebanyakan orang yang memiliki kesempurnaan wajah dan tubuh.

Al-Qadhi al-Fadhil memiliki kemauan yang kuat serta karir yang sangat menonjol. Ia merupakan seorang yang shalih, taat beribadah, memiliki ilmu agama yang mendalam, serta menguasai seni menulis yang sangat indah. Kehebatannya dalam menulis dan menggunakan bahasa yang indah diakui oleh banyak sejarawan. Al-Dzahabi di dalam Siyar A’lam Nubala menyatakan, ”Kelihaian seni menulis surat dan keindahan menyusun redaksi telah terhenti pada al-Qadhi al-Fadhil.” 

Ia bekerja pada pemerintahan Dinasti Fatimiyah di Kairo. Ia meniti karir di kerajaan itu hingga ia memegang kedudukan sebagai pemimpin administrasi kerajaan. Karena ketika itu Dinasti Fatimiyah sedang berada dalam pergolakan internal yang parah dan terancam oleh invasi  pasukan Salib, al-Qadhi al-Fadhil, atas persetujuan dan perintah Khalifah Fathimiyah, berperan dalam membangun komunikasi serta surat menyurat dengan Khalifah Abbasiyah di Baghdad dan Nuruddin Zanki di Suriah. Hal ini berdampak pada masuknya pasukan Suriah dibawah kepemimpinan Shirkuh dan Shalahuddin ke Mesir serta penguasaan atas negeri itu pada tahun 1169.

Ketika Shalahuddin ditetapkan sebagai wazir di Mesir, ia menghadapi tantangan yang serius dalam upaya mengubah Dinasti Fatimiyah yang berhaluan Syiah menjadi Sunni serta dalam mengalihkan loyalitasnya ke Baghdad. Ia tidak bisa serta merta mengubah haluan negeri itu, karena masih banyaknya pendukung Ismailiyah yang berada di pemerintahan Mesir. Namun berkat bantuan dan nasihat al-Qadhi al-Fadhil, proses perubahan itu bisa dilakukan dalam waktu kurang dari tiga tahun. Setelah beberapa pemberontakan kecil yang dapat segera diketahui dan ditindak, pada tahun 1171 doa shalat Jum’at di Mesir dibacakan untuk Khalifah Abbasiyah. Pada waktu yang bersamaan, khalifah terakhir Fatimiyah meninggal dunia. 

Tentang ini, Shalahuddin berkomentar dengan nada simpati, ”Kalau saja kami mengetahui bahwa ia akan meninggal pada hari Jum’at ini (10 Muharram 567H; 1171), kami tidak akan membuatnya sedih dengan menghapuskan namanya pada khutbah Jum’at.” Al-Qadhi al-Fadhil langsung meresponsnya dengan kata-kata berikut, ”Tetapi kalau ia mengetahui Anda tidak menghapus namanya dari khutbah Jum’at, mungkin dia tidak akan (jadi) meninggal dunia.”

- Sumber -

Oleh: Abduh Zulfidar Akaha

 

وَإِنَّهُ سَيَكُونُ فِي أُمَّتِي كَذَّابُونَ ثَلَاثُونَ كُلُّهُمْ يَزْعُمُ أَنَّهُ نَبِيٌّ وَأَنَا خَاتَمُ النَّبِيِّينَ لَا نَبِيَّ بَعْدِي .
“Sesungguhnya akan ada tiga puluh orang pendusta di tengah umatku. Mereka  semua mengaku nabi. Padahal, aku adalah penutup para nabi, tidak ada nabi sesudahku.

Takhrij

Hadits ini diriwayatkan Abu Dawud (3710), At-Tirmidzi (2145), Ibnu Majah (3942), Ahmad (21361), Al-Baihaqi dalam Dala`il An-Nubuwwah (2901), Ibnu Wadhdhah dalam Al-Bida’ (249), Al-Hakim dalam Al-Mustadrak (8509), Ibnu Hibban dalam Shahihnya (7361), dan Ath-Thabarani dalam Musnad Asy-Syamiyyin (2623); dari Tsauban bin Bujdud RA. At-Tirmidzi berkata, “Ini adalah hadits hasan shahih.” Al-Hakim berkata, “Hadits ini shahih menurut syarat Al-Bukhari dan Muslim, namun mereka berdua tidak mengeluarkannya.” Syaikh Al-Albani menshahihkan hadits ini dalam Tahqiq Misykat Al-Mashabih (5406), Shahih Sunan Abi Dawud (4252), Shahih Sunan At-Tirmidzi (2219), dan Shahih Al-Jami’ Ash-Shaghir (2654).

Dengan matan sedikit berbeda, hadits tentang akan munculnya nabi palsu juga diriwayatkan oleh Al-Bukhari (3340), Muslim (7526), At-Tirmidzi (2144), Ahmad (6930), dan Ath-Thabarani dalam Al-Kabir (199); dari Abu Hurairah RA. 

Rahasia “Penutup Para Nabi”

Fakta akan munculnya nabi-nabi palsu, jauh-jauh hari sudah dikabarkan oleh Rasulullah SAW. Demikianlah yang tersirat dari sabda beliau, “Aku adalah penutup para nabi, tidak ada nabi sesudahku.” Dan, demikian pula yang difirmankan Allah SWT, “Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu, tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup para nabi.” (Al-Ahzab: 40)

Kata “penutup para nabi,” menyiratkan makna bahwa akan muncul nabi-nabi palsu, baik itu pada masa hidup Nabi Muhammad SAW maupun pasca beliau wafat. Fakta pun berbicara di kemudian hari, dimana sabda Nabi ini menemukan buktinya. Dan, kebenaran sabda ini tentu saja adalah sebagian dari mukjizat beliau.

Al-Hafizh Ibnu Hajar Al-Asqalani berkata, “Secara tekstual hadits ini menyebutkan bahwa tiga puluh orang tersebut semuanya mengaku nabi. Inilah dia rahasia sabda Nabi pada akhir hadits sebelumnya, ‘Dan sesungguhnya aku adalah penutup para nabi.’ Hal ini juga bisa berarti bahwa yang mengaku sebagai nabi di antara mereka hanya tiga puluh orang, sementara selebihnya adalah para pendusta saja namun mereka menyeru kepada kesesatan.”

Nabi Palsu Pada Masa Nabi SAW dan Khulafaur Rasyidin

Pada masa Nabi, muncul Nabi palsu di Yaman bernama Abhalah bin Ka’ab bin Ghauts Al-Kadzdzab, atau yang lebih dikenal sebagai Al-Aswad Al-Ansi. Al-Aswad pernah mengirim surat kepada Rasulullah SAW, “Hai orang-orang yang membangkang kepada kami, kembalikanlah tanah kami yang telah kalian rampas. Berikan kepada kami apa yang telah kalian kumpulkan, karena kami lebih berhak memilikinya. Adapun kalian, cukuplah kalian dengan apa yang kalian miliki.”

Al-Aswad mati dibunuh oleh istrinya, Idzan, yang bekerja sama dengan pasukan kaum muslimin dalam strategi yang jitu. Berita matinya Al-Aswad sampai ke Madinah pada pagi hari wafatnya Rasulullah SAW. Namun, ada juga riwayat yang mengatakan bahwa kabar tersebut sampai Madinah ketika Khalifah Abu Bakar baru saja selesai mempersiapkan pasukan Usamah.

Di Yamamah, juga muncul nabi palsu bernama Musailimah bin Tsumamah bin Habib Al-Kadzdzab.Musailimah (bukan Musailamah) pernah datang kepada Nabi bersama rombongannya dari Bani Hanifah. Dia berkata, “Jika Muhammad menyerahkan perkara ini kepadaku setelah dia meninggal, aku akan mengikutinya.”

Mendengar apa yang dikatakan Musailimah, Nabi bersabda, “(Jangankan kenabian), kamu minta tongkat ini dariku saja tidak akan aku berikan. Sungguh, jika kamu pergi, niscaya Allah akan menyembelihmu. Sesungguhnya telah diperlihatkan kepadaku apa yang akan terjadi padamu.” 

Nabi benar. Musailimah mati oleh Wahsyi bin Harb. Dia lempar Musailimah dengan tombak,  Musailimah mati pada masa kekhalifahan Abu Bakar Ash-Shiddiq. 

Masih pada masa Nabi, dari Bani Asad muncul nabi palsu bernama Thulaihah bin Khuwailid bin Naufal.Pada tahun sembilan Hijrah, dia datang bersama kaumnya kepada Nabi dan menyatakan keislamannya. Ketika Nabi sakit keras, dia memproklamirkan dirinya sebagai nabi. Dia ingin menggantikan Nabi Muhammad SAW sepeninggal beliau.

Thulaihah dan pasukannya pernah beberapa kali bertempur dengan kaum muslimin dan selalu kalah. Bersama istrinya, dia kabur ke Syam (sekarang Suriah). Dia mendapatkan hidayah dan kembali ke pangkuan Islam. Thulaihah mati syahid dalam Perang Nahawand tahun 21 H.

Ada juga nabi palsu bergender perempuan. Sajah binti Al-Harits bin Suwaid namanya. Dia berasal dari Bani Tamim. Dia memproklamirkan kenabiannya setelah Nabi wafat dan ketika kaum muslimin sedang sibuk memerangi kaum murtaddin. Sajah tidak pernah terlibat peperangan langsung dengan kaum muslimin. Justru dia ‘bersaing’ dengan sesama nabi palsu, yakni Musailimah, yang sempat memperistrinya selama tiga hari. Dia tinggal di tengah-tengah kaumnya hingga masa kekhalifahan Muawiyah bin Abi Sufyan, sebelum akhirnya dia diusir oleh Muawiyah.
Nabi Palsu Pasca Khulafaur Rasyidin

Dalam ‘Aun Al-Ma’bud Syarh Sunan Abi Dawud, Imam Abu Ath-Thayyib Abadi menyebutkan sebuah atsar dari Ibnu Abi Hatim dari Abu Zumail; Ada seorang laki-laki bertanya kepada Ibnu Abbas RA, “Hai Ibnu Abbas, sesungguhnya Al-Mukhtar bin Abi Ubaid mengaku bahwa tadi malam dia mendapatkan wahyu.” Ibnu Abbas berkata, “Dia benar.” Abu Zumail yang saat itu berada di dekat Ibnu Abbas langsung tersentak. Dia bangun dan berkata, “Ibnu Abbas mengatakan Al-Mukhtar benar telah mendapatkan wahyu?”

Kata Ibnu Abbas, “Sesungguhnya wahyu itu ada dua macam; wahyu dari Allah dan wahyu dari setan. Wahyu Allah diturunkan kepada Nabi-Nya Muhammad SAW. Sedangkan wahyu setan diturunkan kepada kawan-kawannya.” Lalu, Ibnu Abbas pun membaca ayat, “Sesungguhnya setan itu memberikan wahyu kepada kawan-kawannya untuk membantah kalian.” (QS. Al-An’am: 121)

Pada masa Khalifah Abdul Malik bin Marwan Al-Umawi, juga ada nabi palsu bernama Al-Harits bin Said Al-Kadzdzab. Dulunya, ia adalah seorang zuhud yang ahli ibadah. Namun sayang, ia tergelincir dari jalan Allah dan mengikuti jalan setan. Ia didatangi iblis dan diberi ‘wahyu.’ Ia bisa membuat keajaiban2 laksana mukjizat seorang nabi. Saat musim panas, ia datangkan buah-buahan yang hanya ada pada musim dingin. Dan ketika musim dingin, ia datangkan buah-buahan musim panas. Sehingga, banyak orang yang terpesona dan mengikuti kesesatannya.

Al-Harits ditangkap oleh Khalifah Abdul Malik. Ia disuruh bertaubat dan diberi kesempatan untuk bertaubat. Sejumlah ulama didatangkan untuk menyadarkannya. Tapi ia enggan. Ia tetap dalam kesesatannya. Akhirnya, Abdul Malik pun menjatuhkan hukuman mati padanya. Al-Ala` bin Ziyad berkata, “Aku tidak iri sedikit pun pada kekuasaan Abdul Malik. Tapi aku iri dengan vonis matinya terhadap Al-Harits. Sebab, Rasulullah SAW bersabda, ‘Hari kiamat tidak akan terjadi sebelum muncul tiga puluh orang dajjal pendusta yang semuanya mengaku nabi. Oleh karena itu, barangsiapa yang mengaku nabi, maka bunuhlah ia. Dan barangsiapa yang membunuh salah seorang dari mereka, maka ia akan masuk surga’.” (HR. Ibnu Asakir)

Dua Sebab Munculnya Nabi Palsu

Setidaknya ada dua hal yang membuat seseorang mengaku nabi dan atau mendapatkan wahyu setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW. Pertama, karena kebodohannya. Dan kedua, karena nafsu duniawi.

Dikarenakan kebodohan terhadap ajaran agama, seseorang yang lemah imannya sangat mudah digelincirkan setan. Dengan segala kelihaian dan kecerdikannya, setan bisa membuat seseorang merasa sangat yakin bahwa bisikan yang diterimanya adalah wahyu dari Allah melalui utusannya, Malaikat Jibril. Padahal, itu tak lain adalah bisikan setan

Dan, dikarenakan nafsu duniawi, baik itu motivasi materi ataupun kedudukan, seseorang bisa saja mengaku sebagai nabi dengan cara-cara yang dipoles sedemikian rupa. Anehnya, masih saja ada orang ‘Islam’ yang percaya kepada nabi palsu. Dan tak kalah aneh, ada pula yang menganggap nabi palsu sebagai seorang mujaddid! Wallahu a’lamu bish-shawab.*

- Sumber -

Kisah Tentang Nabi-Nabi Palsu

Posted by Reza Arrizal F
Minggu, Maret 04, 2012

Rafael "Rafa" Benítez (lahir 16 April 1960; umur 51 tahun) adalah mantan pemain sepak bola asal Spanyol dan sekarang berkiprah menjadi pelatih. Dia adalah pelatih yang menangani Liverpool FC pada 2004-2010. Sebelumnya ia menangani Valencia CF dan beberapa tim di La Liga. Di Valencia, Rafa memberikan beberapa gelar diantaranya Piala UEFA, dan La Liga. Sementara bersama Liverpool FC, Rafa memberikan gelar Liga ChampionsPiala FACommunity Shield, dan Piala Super Eropa. Ia merupakan manajer sepak bola tersukses di Valencia dan juga di Liverpool FChingga saat ini.
Benitez menjadi pelatih tim raksasa ItaliaInter Milan sejak 10 Juni 2010 hingga 23 Desember 2010.
Rafael Benítez Maudes lahir tanggal 16 April 1960, dari keluarga kelas menengah di kota Madrid. Ayahnya, Francisco Benítez, adalah seorang karyawan hotel. Sementara ibunya, Rosario Maudes, adalah seorang fans Real Madrid, lucunya sang ayah adalah fans Atletico Madrid. Francisco meninggal pada Desember 2005 ketika Benítez berada di Jepang untuk kejuaraan Piala Dunia Antarklub FIFA. Rafa merupakan anak kedua dari tiga bersaudara. Kakak tertuanya, yang biasa dipanggil Francisco, lahir tahun 1959. Adiknya yang biasa dipanggil Rosario, lahir beberapa tahun kemudian. Pada 1998, Benítez menikah dengan wanita bernama Maria de Montserrat, seorang doktor ilmu hukum, yang lahir di Ourense. Mereka mempunyai dua anak perempuan, Claudia, (lahir tahun 1999 di Madrid) and Ágata (lahir di Valencia tahun 2002).
Rafa muda memulai karier pemain sepak bola di Madrid dan bermain untuk beberapa tim sekolahan. Bakat Rafa sebagai pelatih sudah mulai terlihat sejak ia melatih tim sepak bola anak kecil saat usianya 13 tahun. Pada usia 12 tahun, Rafa bergabung dengan Real Madrid cantera. Ia lantas menunjukan prestasi progresif dan lantas naik menjadi pemain Real Madrid Aficionados di Tercera Division dan kemudian di Castilla CF di divisi Segunda. Di bidang akademik, Rafael Benitez adalah seorang sarjana pendidikan psikologi. Ia merupakan lulusan dari Universidad Politécnica de Madrid tahun 1982.
Pada 1979 Rafa terpilih sebagai pemain dalam tim Spain Universities XI di World Student Games di Mexico City. Ia mencetak gol penalti saat pertandingan pembuka. Namun di pertandingan selanjutnya melawan Kanada, ia terkena cedera saat ditekel oleh pemain Kanada. Cedera itulah yang menyebabkan Rafa harus pensiun dari dunia sepak bola ditahun 1986 setelah sebelumnya sempat bermain untuk AD Parla dan kemudian Linares FC.
Pada usia 26 tahun di 1986, Rafa kembali ke Real Madrid sebagai staf pelatih. Pada tahun 1987 ia melatih klub Castilla B, dengan klub itu ia meraih gelar tahun 1987 dan 1989. Ia memenangi gelar ketiga bersama Real Madrid B tahun 1990. Pada musim 1990-91 ia menggantikan Jose Antonio Camacho sebagai pelatih Real Madrid U-19.
Musim 1992-92, Benitez bekerja sebagai asisten pelatih Mariano Garcia Remon di Real Madrid B dan mengambil alhir posisi pelatih kepala tahun 1993-94. Lalu pada 4 September 1993, Rafa memulai debut sebagai pelatih di divisi Segunda bersama Hercules CF. Maret 1994, ia menjadi asisten pelatih Vicente del Bosque di Real Madrid senior sebelum akhirnya kembali ke Real Madrid B tahun 1995.
Rafael Benitez dikenal sebagai pelatih spesialis promosi. Ia sukses mengantar Extremadura CF promosi ke divisi utama kompetisi La Liga musim 1998, namun hanya bertahan satu musim karena klub itu kembali lagi terdegradasi ke divisi dua. Ia juga sukses mengantar Tenerife promosi ke divisi utama pada musim 2000-01.
Pada musim 2001, ia ditarik masuk sebagai pelatih Valencia menggantikan Hector Cuper. Banyak fans Valencia yang meragukan kualitas Rafa, maklum ia masih muda dan belum pernah memberikan prestasi bagus untuk tim yang dibesutnya. Namun fakta dilapangan berbalik dengan prediksi orang. Rafael Benitez sukses memberikan gelar La Liga (musim 2001-02 dan 2003-04) serta Piala UEFA(musim 2003-04 saat mengalahkan Marseille).
Liverpool yang sudah lama tertarik dengan pelatih Spanyol ini, bergegas mendekati Rafa begitu mendengar hubungan antara ia dan manajemen Valencia sedang retak diakhir musim 2003-04. Dan akhirnya jadilah Rafael Benitez terbang ke Inggris untuk menangani The Reds.
Salah satu kendala Rafa selama berada di Inggris adalah bahasa, ia kurang fasih berbahasa Inggris akibatnya instruksi-instruksi ia di lapangan harus diterjemahkan oleh penerjemah.
Musim pertama berada di Anfield, Rafa langsung mengantar Liverpool menjadi juara Liga Champions dengan menundukan AC Milan 3-3 (5-3 via adu penalti). Sebelumnya di semifinal, Rafa sukses mengantar Liverpool FC meng-KO Chelsea (yang saat itu diasuh Jose Mourinho) dengan skor agregat 1-0. Korban Rafa lainnya adalah raksasa Italia lain di babak 8 besar yaitu Juventus (yang saat itu dilatih Fabio Capello).
Memang polesan Rafa tidak terlalu baik di Liga Premier, namun begitu Liverpool main di Liga Champions segala yang tidak mungkin terjadi bisa saja terjadi.
Musim 2005-06, Rafa sukses mengantar Liverpool menjadi juara Piala FA. Untuk posisi kipper, pahlawan Liverpool di final LC 2005, Jerzy Dudek terpaksa harus minggir dan digantikan bintang baruSpanyol yang ditransfer dari VillarrealPepe Reina.
Atas prestasinya dimusim 2005-06, Rafa menjadi satu-satunya pelatih dalam sejarah Liverpool yang sukses didua musim pertamanya.
Musim 2006-07 sekali lagi Rafa sukses mengantar Liverpool menembus final Liga Champions setelah mengalahkan Chelsea di semifinal. Dan lawan yang ia hadapi masih sama, AC Milan.
Sayang difinal, skuad Rafa kalah 2-1 oleh AC Milan melalui dua gol Filippo Inzaghi. Atas kekalahannya itu, Rafa memutuskan untuk merombak skuad Liverpool menghadapi musim 2007-08.
Musim 2007-08 dilalui Rafa dengan lumayan berat. Di Liga Premier, Rafa bersama Liverpool terlambat start sehingga kembali gagal menjadi juara.
Perolehan berbeda terjadi di Liga Champions. Entah kenapa prestasi The Reds bersama Rafael Benitez selalu hebat di Liga Champions. Walaupun sempat terancam gagal ke babak 16 besar, Rafa akhirnya mampu membangkitkan semangat anak-anak Anfield. Salah satu korban Rafa bersama Liverpool adalah Internazionale Milano. Selanjutnya Arsenal juga dikalahkan oleh Liverpool dibabak delapan besar LC. Baik Inter (pelatih Roberto Mancini) dan Arsenal (Arsene Wenger) sama-sama dijagokan untuk meraih gelar LC musim ini.
Liverpool kemudian akan bertarung melawan Chelsea dibabak semifinal. Ini merupakan pertemuan ketiga mereka di babak semifinal setelah sebelumnya terjadi di musim 2004-05, dan 2006-07.
Pada 3 Juni 2010 dia meninggalkan Liverpool dengan alasan ketidakcocokan gaya manajemen yang enggan memberinya dana segar untuk pemain baru. Rumor yang berkembang Benitez diisukan melatih Inter Milan di musim depan.
Setelah bernegosiasi panjang di SardiniaItalia, Benitez ditunjuk menjadi pelatih Inter pada 9 Juni 2010 dan secara resmi diperkenalkan pada 10 Juni 2010. Di Inter, dia menggantikan posisi Jose Mourinho yang hijrah ke Real Madrid. Catatan kepelatihannya di Inter tergolong labil dengan serentetan hasil buruk di Liga Champions dan Liga Italia. Inter terpuruk di posisi ke-7 klasemen sementara.
Benitez berhasil membawa pulang dua gelar dari tiga gelar yang ada di sisa 2010 sebagai periode pertamanya menangani Inter. Di pentas Piala Super Eropa, Nerazzurri -julukan Inter- kalah 0-2Atlético Madrid. Tapi sebelumnya Benitez berhasil membawa trofi Piala Super Italia setelah menang 3-1 atas AS Roma.
Pada 18 Desember 2010, Inter menang 3-0 atas TP Mazembe di final Piala Dunia Antarklub FIFA 2010 yang dihelat di Abu DhabiUni Emirat Arab. Meski begitu, rumor pemecatan atas dirinya tetap santer menyusul ungkapan provokatif yang menyatakan dia ingin dipecat atau tetap bertahan dengan syarat membeli 4-5 pemain baru pada bursa transfer Januari 2011.
Secara resmi tanggal 23 Desember 2010 Benitez dipecat oleh Inter dan mendapat pesangon sekitar 96 miliar. Dia hanya melatih selama enam bulan saja.










Rafael Benítez

Posted by Reza Arrizal F

Search

Popular Posts

Translate

reza cute. Diberdayakan oleh Blogger.


Fans Pages

Get this widget!
close

Copyright © VANREZ -Reza Arrizal Firdaus- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan