Posted by : Reza Arrizal F Minggu, Maret 04, 2012


Rafael "Rafa" Benítez (lahir 16 April 1960; umur 51 tahun) adalah mantan pemain sepak bola asal Spanyol dan sekarang berkiprah menjadi pelatih. Dia adalah pelatih yang menangani Liverpool FC pada 2004-2010. Sebelumnya ia menangani Valencia CF dan beberapa tim di La Liga. Di Valencia, Rafa memberikan beberapa gelar diantaranya Piala UEFA, dan La Liga. Sementara bersama Liverpool FC, Rafa memberikan gelar Liga ChampionsPiala FACommunity Shield, dan Piala Super Eropa. Ia merupakan manajer sepak bola tersukses di Valencia dan juga di Liverpool FChingga saat ini.
Benitez menjadi pelatih tim raksasa ItaliaInter Milan sejak 10 Juni 2010 hingga 23 Desember 2010.
Rafael Benítez Maudes lahir tanggal 16 April 1960, dari keluarga kelas menengah di kota Madrid. Ayahnya, Francisco Benítez, adalah seorang karyawan hotel. Sementara ibunya, Rosario Maudes, adalah seorang fans Real Madrid, lucunya sang ayah adalah fans Atletico Madrid. Francisco meninggal pada Desember 2005 ketika Benítez berada di Jepang untuk kejuaraan Piala Dunia Antarklub FIFA. Rafa merupakan anak kedua dari tiga bersaudara. Kakak tertuanya, yang biasa dipanggil Francisco, lahir tahun 1959. Adiknya yang biasa dipanggil Rosario, lahir beberapa tahun kemudian. Pada 1998, Benítez menikah dengan wanita bernama Maria de Montserrat, seorang doktor ilmu hukum, yang lahir di Ourense. Mereka mempunyai dua anak perempuan, Claudia, (lahir tahun 1999 di Madrid) and Ágata (lahir di Valencia tahun 2002).
Rafa muda memulai karier pemain sepak bola di Madrid dan bermain untuk beberapa tim sekolahan. Bakat Rafa sebagai pelatih sudah mulai terlihat sejak ia melatih tim sepak bola anak kecil saat usianya 13 tahun. Pada usia 12 tahun, Rafa bergabung dengan Real Madrid cantera. Ia lantas menunjukan prestasi progresif dan lantas naik menjadi pemain Real Madrid Aficionados di Tercera Division dan kemudian di Castilla CF di divisi Segunda. Di bidang akademik, Rafael Benitez adalah seorang sarjana pendidikan psikologi. Ia merupakan lulusan dari Universidad Politécnica de Madrid tahun 1982.
Pada 1979 Rafa terpilih sebagai pemain dalam tim Spain Universities XI di World Student Games di Mexico City. Ia mencetak gol penalti saat pertandingan pembuka. Namun di pertandingan selanjutnya melawan Kanada, ia terkena cedera saat ditekel oleh pemain Kanada. Cedera itulah yang menyebabkan Rafa harus pensiun dari dunia sepak bola ditahun 1986 setelah sebelumnya sempat bermain untuk AD Parla dan kemudian Linares FC.
Pada usia 26 tahun di 1986, Rafa kembali ke Real Madrid sebagai staf pelatih. Pada tahun 1987 ia melatih klub Castilla B, dengan klub itu ia meraih gelar tahun 1987 dan 1989. Ia memenangi gelar ketiga bersama Real Madrid B tahun 1990. Pada musim 1990-91 ia menggantikan Jose Antonio Camacho sebagai pelatih Real Madrid U-19.
Musim 1992-92, Benitez bekerja sebagai asisten pelatih Mariano Garcia Remon di Real Madrid B dan mengambil alhir posisi pelatih kepala tahun 1993-94. Lalu pada 4 September 1993, Rafa memulai debut sebagai pelatih di divisi Segunda bersama Hercules CF. Maret 1994, ia menjadi asisten pelatih Vicente del Bosque di Real Madrid senior sebelum akhirnya kembali ke Real Madrid B tahun 1995.
Rafael Benitez dikenal sebagai pelatih spesialis promosi. Ia sukses mengantar Extremadura CF promosi ke divisi utama kompetisi La Liga musim 1998, namun hanya bertahan satu musim karena klub itu kembali lagi terdegradasi ke divisi dua. Ia juga sukses mengantar Tenerife promosi ke divisi utama pada musim 2000-01.
Pada musim 2001, ia ditarik masuk sebagai pelatih Valencia menggantikan Hector Cuper. Banyak fans Valencia yang meragukan kualitas Rafa, maklum ia masih muda dan belum pernah memberikan prestasi bagus untuk tim yang dibesutnya. Namun fakta dilapangan berbalik dengan prediksi orang. Rafael Benitez sukses memberikan gelar La Liga (musim 2001-02 dan 2003-04) serta Piala UEFA(musim 2003-04 saat mengalahkan Marseille).
Liverpool yang sudah lama tertarik dengan pelatih Spanyol ini, bergegas mendekati Rafa begitu mendengar hubungan antara ia dan manajemen Valencia sedang retak diakhir musim 2003-04. Dan akhirnya jadilah Rafael Benitez terbang ke Inggris untuk menangani The Reds.
Salah satu kendala Rafa selama berada di Inggris adalah bahasa, ia kurang fasih berbahasa Inggris akibatnya instruksi-instruksi ia di lapangan harus diterjemahkan oleh penerjemah.
Musim pertama berada di Anfield, Rafa langsung mengantar Liverpool menjadi juara Liga Champions dengan menundukan AC Milan 3-3 (5-3 via adu penalti). Sebelumnya di semifinal, Rafa sukses mengantar Liverpool FC meng-KO Chelsea (yang saat itu diasuh Jose Mourinho) dengan skor agregat 1-0. Korban Rafa lainnya adalah raksasa Italia lain di babak 8 besar yaitu Juventus (yang saat itu dilatih Fabio Capello).
Memang polesan Rafa tidak terlalu baik di Liga Premier, namun begitu Liverpool main di Liga Champions segala yang tidak mungkin terjadi bisa saja terjadi.
Musim 2005-06, Rafa sukses mengantar Liverpool menjadi juara Piala FA. Untuk posisi kipper, pahlawan Liverpool di final LC 2005, Jerzy Dudek terpaksa harus minggir dan digantikan bintang baruSpanyol yang ditransfer dari VillarrealPepe Reina.
Atas prestasinya dimusim 2005-06, Rafa menjadi satu-satunya pelatih dalam sejarah Liverpool yang sukses didua musim pertamanya.
Musim 2006-07 sekali lagi Rafa sukses mengantar Liverpool menembus final Liga Champions setelah mengalahkan Chelsea di semifinal. Dan lawan yang ia hadapi masih sama, AC Milan.
Sayang difinal, skuad Rafa kalah 2-1 oleh AC Milan melalui dua gol Filippo Inzaghi. Atas kekalahannya itu, Rafa memutuskan untuk merombak skuad Liverpool menghadapi musim 2007-08.
Musim 2007-08 dilalui Rafa dengan lumayan berat. Di Liga Premier, Rafa bersama Liverpool terlambat start sehingga kembali gagal menjadi juara.
Perolehan berbeda terjadi di Liga Champions. Entah kenapa prestasi The Reds bersama Rafael Benitez selalu hebat di Liga Champions. Walaupun sempat terancam gagal ke babak 16 besar, Rafa akhirnya mampu membangkitkan semangat anak-anak Anfield. Salah satu korban Rafa bersama Liverpool adalah Internazionale Milano. Selanjutnya Arsenal juga dikalahkan oleh Liverpool dibabak delapan besar LC. Baik Inter (pelatih Roberto Mancini) dan Arsenal (Arsene Wenger) sama-sama dijagokan untuk meraih gelar LC musim ini.
Liverpool kemudian akan bertarung melawan Chelsea dibabak semifinal. Ini merupakan pertemuan ketiga mereka di babak semifinal setelah sebelumnya terjadi di musim 2004-05, dan 2006-07.
Pada 3 Juni 2010 dia meninggalkan Liverpool dengan alasan ketidakcocokan gaya manajemen yang enggan memberinya dana segar untuk pemain baru. Rumor yang berkembang Benitez diisukan melatih Inter Milan di musim depan.
Setelah bernegosiasi panjang di SardiniaItalia, Benitez ditunjuk menjadi pelatih Inter pada 9 Juni 2010 dan secara resmi diperkenalkan pada 10 Juni 2010. Di Inter, dia menggantikan posisi Jose Mourinho yang hijrah ke Real Madrid. Catatan kepelatihannya di Inter tergolong labil dengan serentetan hasil buruk di Liga Champions dan Liga Italia. Inter terpuruk di posisi ke-7 klasemen sementara.
Benitez berhasil membawa pulang dua gelar dari tiga gelar yang ada di sisa 2010 sebagai periode pertamanya menangani Inter. Di pentas Piala Super Eropa, Nerazzurri -julukan Inter- kalah 0-2Atlético Madrid. Tapi sebelumnya Benitez berhasil membawa trofi Piala Super Italia setelah menang 3-1 atas AS Roma.
Pada 18 Desember 2010, Inter menang 3-0 atas TP Mazembe di final Piala Dunia Antarklub FIFA 2010 yang dihelat di Abu DhabiUni Emirat Arab. Meski begitu, rumor pemecatan atas dirinya tetap santer menyusul ungkapan provokatif yang menyatakan dia ingin dipecat atau tetap bertahan dengan syarat membeli 4-5 pemain baru pada bursa transfer Januari 2011.
Secara resmi tanggal 23 Desember 2010 Benitez dipecat oleh Inter dan mendapat pesangon sekitar 96 miliar. Dia hanya melatih selama enam bulan saja.










Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Search

Popular Posts

Translate

reza cute. Diberdayakan oleh Blogger.


Fans Pages

Get this widget!
close

Copyright © VANREZ -Reza Arrizal Firdaus- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan